SEKILAS MENGENAI MURBEI
Murbei
atau bebesaran (latin: Morus alba L.)
adalah tanaman yang asli berasal dari daerah tropis dan subtropis di Amerika,
Afrika dan Asia. Asia merupakan asal dari mayoritas spesies asli murbei. Salah satu murbei yang
terkenal dan telah mencapai usia 120 tahun lebih adalah yang berasal dari
Indonesia, tepatnya di desa Andaleh, kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar –
Sumatera Barat. Oleh karena struktur
wilayah Indonesia yang berada pada wilayah lintas garis khatulistiwa dengan
sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun, murbei banyak ditemukan di Indonesia. Tumbuhan ini tumbuh baik pada
daerah dengan ketinggian 10 – 150 meter dpl. Pada wilayah-wilayah lereng
pegunungan dengan drainase yang baik, tumbuhan ini sering dijumpai baik yang
dibudidayakan oleh peternak ulat sutera maupun yang tumbuh liar di alam. Walaupun
ukurannya yang kecil, buah murbei yang telah matang dan berwarna hitam
digemari oleh anak-anak karena rasanya yang manis. Kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan potasium
banyak terdapat pada buah murbei. Murbei
dikenal oleh masyarakat luas karena digunakan sebagai makanan untuk ulat
sutera.
CIRI FISIK TUMBUHAN MURBEI
Menurut
penelitian, asal tanaman murbei
adalah dari daratan cina. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah dengan ketinggian
10 – 150 meter dpl serta mendapatkan sinar matahari yang cukup. Pohon murbei dapat tumbuh hingga mencapai
tinggi 9 meter serta memiliki banyak cabang. Cabang muda dari tanaman murbei
memiliki rambut halus. Sementara untuk daunnya, daun murbei berjenis daun tunggal dengan bentuk seperti jantung, ujung
meruncing, tepi daun yang bergerigi, tulang daun yang menyirip, permukaan atas
daun yang halus namun sedikit kasar pada bagian bawah. Ukuran rata-rata pada
daun murbei adalah panjang
berkisar antara 2,5 – 20 cm dan lebarnya 1,5 – 12 cm. Sebelum menjadi buah, murbei memiliki bunga majemuk
yang berbentuk tandan. Bunga ini keluar dari ketiak daun dengan bentuk mahkota
taju dan berwarna putih. Bunga jantan, betina dan bunga sempurna terdapat dalam
satu pohon, namun dengan letak yang berpisah. Murbei tak mengenal musim untuk berbuah. Tanaman ini
menghasilkan buah sepanjang tahun. Ciri khas dari buah murbei adalah berbentuk
buah buni yang berair dan memiliki rasa yang manis ketika sudah matang. Buah murbei berwarna hijau ketika muda dan
akan berubah menjadi merah kehitaman ketika matang, memiliki biji yang kecil
dan berwarna hitam. Para peternak ulat sutera membudidayakan tanaman ini karena
daun murbei merupakan makanan untuk ulat. Daun murbei yang masih muda dapat diolah menjadi sayur dan juga
berkhasiat untuk orang yang sering mengalami bisulan sebagai pembersih darah. Tanaman
ini dapat dengan muda diperbanyak dengan cara okulasi dan stek batang.
KEGUNAAN TANAMAN MURBEI
Salah satu yang terkenal dari tumbuhan murbei ialah daunnya yang digunakan
sebagai makanan ulat sutera. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa buah,
daun, kulit akar dan ranting dari murbei dapat digunakan sebagai obat tradisional. Orang-orang cina kuno
telah lama menggunakan tanaman murbei
sebagai obat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit, seperti: daun yang dapat
digunakan untuk mengobati demam, flu, malaria, darah tinggi, kaki gajah,
gangguan saluran cerna; kulit akar untuk mengobati sakit gigi, cacingan, batuk
berdahak, sesak napas; buah untuk jantung berdebar, sulit tidur, hepatitis,
sakit otot dan persendian; dan ranting untuk mengobati sakit pinggang, keram
pada tangan dan kaki, serta menyuburkan rambut.
0 comments:
Post a Comment
Berkomentarlah yang sesuai dengan topik di atas. Saran teman-teman juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas blog ini.
Terima Kasih :)