tag:blogger.com,1999:blog-74709537980323191792024-03-28T15:40:18.648+08:00Flora & Fauna IndonesiaMari Mengenal Flora dan Fauna Indonesia.Bernarddhttp://www.blogger.com/profile/11459013396530882982noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-31871279449519515592013-06-01T10:42:00.003+08:002013-06-01T10:42:56.987+08:00SIWALAN (LONTAR)<h3>
SEKILAS MENGENAI SIWALAN (LONTAR)</h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXuA_6eZGVRrUIjLAFfPU3RxB9wrIuRv7o7tLkNF5IBkviNkCVwg83PBgCSpqjwY5qybfiu93BupfBjI7NRpLMgr9K7XtSionbYrVUsDJlN16ZRi6j3QRjEF2weEQ05ViG8I6ytMvyhW9i/s1600/siwalan2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pohon Siwalan (Lontar)" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXuA_6eZGVRrUIjLAFfPU3RxB9wrIuRv7o7tLkNF5IBkviNkCVwg83PBgCSpqjwY5qybfiu93BupfBjI7NRpLMgr9K7XtSionbYrVUsDJlN16ZRi6j3QRjEF2weEQ05ViG8I6ytMvyhW9i/s200/siwalan2.jpg" title="SIWALAN" width="200" /></a>Di daerah Sulawesi Selatan, <b>Siwalan
</b>(Borassus flabellifer L.) atau biasa disebut dengan <b>lontar </b>telah dianggap sebaai simbol persahabatan dan persaudaraan,
sama seperti tanaman Nibung di daerah Prov. Riau. <i>Siwalan</i> merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah pantai di
Sulawesi Selatan. Dibeberapa tempat di Sulawesi Selatan, tanaman ini banya yang
tumbuh dengan bergerombol. Walaupun tanaman ini tidak di budidayakan oleh
masyarakat setempat, namun tanaman ini dipilih sebagai maskot Provinsi Sulawesi
Selatan. Jika ditinjau dari segi budaya, salah satu pertimbangannya adalah
tanaman ini memiliki nilai khasnya tersendiri bagi masyarakat Sulawesi selatan.
Kekhasannya terlihat dengan dijadikannya tanaman <u>siwalan</u> sebagai lambang
kemandirian dan pemantapan kepribadian. Tanaham <b><i>siwalan</i></b> telah lama
digunakan sebagai lambang KODAM XIV Hasanuddin dan Universitas Hasanuddin
(UNHAS). Sebagai contoh, tanaman <b><u>siwalan</u></b>
dalam logo UNHAS melambangkan ilmu pengetahuan tentang banyaknya manfaat yang
diberikan bagi kesejahteraan manusia. Menurut cerita daerah setempat, dahulu
tempat yang dikunjungi oleh Laskar Makassar yang dipimpin oleh Sultan
Hasanuddin akan ditanami <i><u>siwalan</u></i>.
Dari cerita tersebut dapat disimpulkan bahwa tanaman <b>siwalan </b>atau<b> lontar</b>
adalah simbol perdamaian dan persahabatan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
CIRI FISIK TANAMAN SIWALAN (LONTAR)</h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhK27YcKgEaGhw5gzGN0IWOe8RTtkgO16Z2U9BNwA-j5_ZthMuHJg9kTos2-CUyBWPchexUvxhV53XtiRx4c-6lNNlE8olv7zgqpEFTihGabIvps2MDbCQbzCk793AkCzcjnVPiOnMailg/s1600/siwalan3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Biji Buah Siwalan" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhK27YcKgEaGhw5gzGN0IWOe8RTtkgO16Z2U9BNwA-j5_ZthMuHJg9kTos2-CUyBWPchexUvxhV53XtiRx4c-6lNNlE8olv7zgqpEFTihGabIvps2MDbCQbzCk793AkCzcjnVPiOnMailg/s200/siwalan3.jpg" title="SIWALAN" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b>Siwalan</b> merupakan salah satu jenis palem yang memiliki
batang lurus, kuat dan kokoh. Tanaman <i>siwalan</i>
memiliki bagian pangkal batang dan ujung yang membesar, dengan ketinggian
batang mencapai 15 – 30 m. Batangnya memiliki permukaan halus dengan warna
kehitam-hitaman. Daunnya berbentuk tunggal, bercangap menjadi sampai berlekuk
menjari dan membentuk taju daun. Jarak antara setiap tajunya antara 5 – 7 cm. Tangkai
daunnya yang berpelepah dapat mencapai panjang 1 m. Secara keseluruhan, bentuk
daun <u>siwalan</u> bulat menyerupai kipas dengan garis tengah kurang lebih 1,5
m. Daunnya <b><u>siwalan</u></b> yang sudah
tua tidak langsung gugur sehhingga membentuk tajuk berbentuk bulat. Daunnya
bertekstur sedikit kaku dengan warna daun yang hijau. Bunga jantan dan betina
terpisah pada pohon yang berbeda, sehingga <b><i>siwalan</i></b> termasuk tanaman yang
berumah dua, sehingga ada pohon yang hanya memiliki bunga jantan atau betina
saja. Bunga <i><u>siwalan</u></i> adalah
bunga majemuk. Terdapat perbedaan antara bunga jantan dan betina, jika bunga
jantan tersusun di dalam tongkol maka bunga betinanya dalam susunan bulir.
Panjang tongkol bunga jantan mencapai 50 cm sedangkan panjang bulir bunga
betina antara 25 – 30 cm. Tangkai pada tandan bunga jantan dapat disadap untuk
diambil niranya. Air hasil sadapan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai air
minum. Niranya juga dapat diolah menjadi minuman dengan kadar alkohol yang lumayan
tinggi yang disebut tuak maupun diolah menjadi bahan pangan berupa gula merah.
Ukuran buah <i>siwalan</i> lebih kecil dari
ukuran kelapa genjah, berbentuk bulat dengan diameter berkisar 7 – 20 cm. Di
dalam buah <b><i><u>siwalan</u></i></b>, terdapat 3 bakal biji. Kulit buah berserabut
dan memiliki tempurung seperti pada buah kelapa. Tempurung buah muda belum
mengeras dan daging buahnya bertekstur kenyal dan sedikit gurih.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
HABITAT DAN PENYEBARAN SIWALAN (LONTAR)</h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk6m_uTM60mrADftmhAchPbJ7WUH366qD82yZC3mMY7T1eZeAsKs_dPxWwjkNuhph2rWYFoMWC3XFjLNDbXk-n0SsdtdcHIyQgpSD3ClJzK5-7XAc28Mz5sw42RvEv1y1iaTiJJ_c_2NYK/s1600/siwalan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Buah Siwalan" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk6m_uTM60mrADftmhAchPbJ7WUH366qD82yZC3mMY7T1eZeAsKs_dPxWwjkNuhph2rWYFoMWC3XFjLNDbXk-n0SsdtdcHIyQgpSD3ClJzK5-7XAc28Mz5sw42RvEv1y1iaTiJJ_c_2NYK/s200/siwalan.jpg" title="SIWALAN" width="200" /></a>Saat ini, tanaman <b>siwalan</b>
belum bisa dipastikan asal usulnya. Namun, sejumlah peneliti menduga bahwa
tanaman ini adalah tanaman asli dari Indonesia. Habitat yang ideal bagi
pertumbuhan <i>siwalan</i> adalah daerah
yang kering serta terbuka, sama seperti habitat tanaman kerabatnya. Salah satu
tempat yang disukai <u>siwalan</u> untuk hidup adalah daerah pantai yang panas
dan berpasir. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan
ketinggian antara 0 – 500 mdpl. Dalam pertumbuhannya, <b><i>siwalan</i></b> tidak membutuhkan
syarat atau keadaan khusus untuk pertubuhannya. Tanaman ini bahkan dapat
bertahan hidup di lahan kritis sekalipun. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah
timur Indonesia antara lain bagian timur Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Madura,
Bali, dan Nusa Tenggara. Pohon <b><u>siwalan</u></b>
akan mulai berbuah pada umur sekitar 20 tahun. Pohon ini dapat bertahan hidup
hingga umur 100 tahun.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-67685214649220941062013-05-27T20:40:00.000+08:002013-05-27T20:40:04.990+08:00ANOA<h3>
SEKILAS MENGENAI ANOA</h3>
<div class="MsoNoSpacing">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b>Anoa</b>, juga dikenal sebagai kerbau kerdil dan
sapiutan, adalah sub-jenis dari Bubalus yang terdiri dari dua spesies asli
Indonesia: <u>anoa gunung (Bubalus quarlesi)</u> dan <u>anoa dataran rendah
(Bubalus depressicornis)</u>. Kedua jenis ini hidup di hutan hujan yang tidak
terjamah manusia. <i>Anoa</i> memiliki ciri
fisik yang mirip dengan rusa, dengan bobot kurang lebih 150 – 300 kg.<i> Anoa</i> gunung dan anoa dataran rendah
hidup di Pulau Sulawesi dan Pulau Buton, sebelah tenggara Pulau Sulawesi. <b>Anoa</b> hidup berpasangan ketimbang hidup
dalam kawanan seperti sapi ternak. Hewan ini melahirkan satu ekor anak per
tahun.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Kedua spesis <u>anoa</u> ini telah dimasukkan dalam daftar terancam
punah sejak tahun 1960an, dan populasinya terus menurun. Diperkirakan tinggal
sekitar 5000 ekor yang tersisa. Penyebab berkurangnya populasi <b>anoa</b> dikarenakan oleh perburuan untuk
mendapatkan kulit, tanduk dan daging oleh masyarakat sekitar dan hilangnya
habitat asli oleh perluasan pemukiman manusia. Namun yang paling berpengaruh
adalah perburuan liar.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<h3>
CIRI FISIK ANOA</h3>
<div class="MsoNoSpacing">
<o:p></o:p></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBsObbtInfync-ZcFwgqix1r3-cqSR44sKBbmNNplVjhLDB60M3Y-f9kGDJwUkNCeZe10OqLrOsHJSNsqC-CHg7sUscAXNOcphrxVw1RGvrLo3xXjsOvlDpNCgZLMmEp6g1c6WAVplL_YF/s1600/anoa-gunung.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="anoa gunung (Bubalus quarlesi)" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBsObbtInfync-ZcFwgqix1r3-cqSR44sKBbmNNplVjhLDB60M3Y-f9kGDJwUkNCeZe10OqLrOsHJSNsqC-CHg7sUscAXNOcphrxVw1RGvrLo3xXjsOvlDpNCgZLMmEp6g1c6WAVplL_YF/s200/anoa-gunung.jpg" title="ANOA GUNUNG" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Anoa Gunung</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b>Anoa</b> merupakan hewan yang berkuku genap, bentuk
kepala yang mirip kepal sapi, serta tanduknya yang mengarah kebelakang. Tinggi
badan <b>anoa</b> berkisar antara 70 – 106
cm. Jenis <b>anoa</b> yang diketahui saat
ini ada dua, yaitu <u>anoa gunung (Bubalus quarlesi)</u> dan <u>anoa dataran
rendah (Bubalus depressicornis)</u>. Ciri fisik dari <i>anoa</i> dataran rendah adalah memiliki warna putih pada bagian
metacarpal, panjang dari ekornya mencapai lutut, pada <u>anoa</u> dewasa
rambutnya lebih jarang, terdapat potongan melintang bersegi tiga dan terdapat
pula spiral pada bagian dasar hingga pertengahan panjang tanduk. Tandunknya
memiliki panjang antara 27 – 37 cm pada <i><u>anoa</u></i>
jantan dan 18 – 26 cm pada betina. Panjang tengkoraknya berkisar 29 – 32 cm
untuk jantan dan 29 – 30 pada betina.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Pada <i>anoa</i> gunung, tinggi
bahunya mencapai 63 cm, warna tungkai sama dengan warna badannya, ekor yang
lebih pendek yang tidak mencapai lutut, potongan yang melingkar pada pangkal
ekor bulat, tidak memiliki spiral atau garis-garis cincin pada setengah
tanduknya. Panjang tanduk sekitar 14 – 19 cm dan panjang tengkorak 24 – 29 cm. Warna
rambut pada <b>anoa</b> gunung berwarna
coklat cerah, terdapat sedikit bercak putih pada bagian atas kukunya, rambut panjang
yang lembut seperti wool, dan bagian dalam telinga yang berwarna coklat tua.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
HABITAT ANOA</h3>
<div class="MsoNoSpacing">
<o:p></o:p></div>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG8PZAkPZcQH37oWr8eIZNcZBTsMr1reuLcEriTKAH5H51lsxTBRT04iUscx9QG8ppkM-vuirk_XMlo6Br2z6o8Zt7KzyF4TECROZR2vljjCdMYh_JIuKxiVt92zW5VzSaYfWNNh7vYw2C/s1600/anoa-rendah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG8PZAkPZcQH37oWr8eIZNcZBTsMr1reuLcEriTKAH5H51lsxTBRT04iUscx9QG8ppkM-vuirk_XMlo6Br2z6o8Zt7KzyF4TECROZR2vljjCdMYh_JIuKxiVt92zW5VzSaYfWNNh7vYw2C/s200/anoa-rendah.jpg" title="ANOA DATARAN RENDAH" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Anoa Dataran Rendah</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b>Anoa</b> hidup di Pulau Sulawesi dan Pulau Buton,
sebelah tenggara Pulau Sulawesi. Di alam liar, <i>anoa</i> adalah penghuni hutan yang hidup dengan berpindah-pindah tempat.
Ketika menjumpai musuh atau merasa terancam, <u>anoa</u> mempertahankan diri
dengan menceburkan diri ke rawa-rawa, dan bila terpaksa <i><u>anoa</u></i> akan melawan dengan menggunakan tanduknya. Habitat yang
disukai oleh <b><u>anoa</u></b> adalah
hutan tropika daratan, daerah savanna dan terkadang dapat dijumpai di
rawa-rawa. Ketika panas terik, <b><i><u>anoa</u></i></b> memiliki kebiasaan yaitu
berkubang digenangan air di hutan sekitar pantai yang berbatasan dengan hutan
bakau.<o:p></o:p></div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-82146748478369980062013-05-25T00:54:00.002+08:002013-05-25T00:54:44.658+08:00NIBUNG<br />
<h3>
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">SEKILAS MENGENAI NIBUNG</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Pohon <b>nibung</b> merupakan tanaman yang sejenis dengan palma atau palem. Pohon
<u>nibung</u> banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara, termasuk wilayah
Indonesia. Pohon <i>nibung</i> telah
ditetapkan sebagai flora identitas Prov. Riau, karena sejak zaman dulu pohon
ini dianggap sebagai simbol persaudaraan dan persatuan oleh masyarakat Riau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">CIRI FISIK NIBUNG</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwTizMGZXrtFUSY1ar_tVTrMkAOVeu9ctRBTBvOW1GvzFm69mB867ATvdqRW1wdqFzriAsoE3BD1a9rqXcyKgGqGtPK-pUNGR9yIntyoKxvaBJ6j7A0ajypMwdYFZ29w8kFWocZehrTsPl/s1600/nibung2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="pohon Nibung sebagai flora identitas Provinsi Riau" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwTizMGZXrtFUSY1ar_tVTrMkAOVeu9ctRBTBvOW1GvzFm69mB867ATvdqRW1wdqFzriAsoE3BD1a9rqXcyKgGqGtPK-pUNGR9yIntyoKxvaBJ6j7A0ajypMwdYFZ29w8kFWocZehrTsPl/s200/nibung2.jpg" title="NIBUNG" width="200" /></a><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Bentuk khas dari pohon <u>nibung</u> ini
adalah batangnya tidak bercabang, memunculkan tunas-tunas yang rapat hingga
membentuk kumpulan 50 batang, dan tinggi pohonnya dapat mencapai 25m. </span><span class="apple-converted-space"><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Adanya duri keras dan panjang berwarna hitam yang berguna melindungi
batang dan daunnya. </span></span><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Susunan dari daunnya yang terlihat dekoratif
dengan bentuk majemuk dan menyirip tunggal. Pohon <i>nibung</i> memiliki bunga yang hampir serupa dengan bunga pohon kelapa
yang menggantung dan warnanya bulir kuning keunguan. Bunga pohon <b><u>nibung</u></b> memiliki 2 jenis bunga
yaitu bunga jantan dan bunga betina dan susunanya 1 bunga betina di apit oleh 2
bunga jantan. Pembungkus bunga pohon <i><u>nibung</u></i>
jiga memiliki duri. Pohon <b>nibung</b>
mempunyai buah yang bundar, dan berbiji satu serta permukaan halus dan warnanya
ungu gelap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">PEMANFAATAN NIBUNG</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvB9LkghuYdeB9-suSAKBXiLNB9gz83An4xSpn1RV2qJbu51ub1dxJ70VUhvNMQ2gJJn73iHj2XbDoHPTLS6cyn51AfaJ8_jnxpFf5rdKcvoqVRJbYhUBiC8ZlZEOEICXkC4Y87Bx7mqc1/s1600/nibung.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pohon nibung sebagai lambang persatuan masyarakat Riau" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvB9LkghuYdeB9-suSAKBXiLNB9gz83An4xSpn1RV2qJbu51ub1dxJ70VUhvNMQ2gJJn73iHj2XbDoHPTLS6cyn51AfaJ8_jnxpFf5rdKcvoqVRJbYhUBiC8ZlZEOEICXkC4Y87Bx7mqc1/s200/nibung.jpg" title="NIBUNG" width="200" /></a><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US;">Batang, buah hingga daunnya sangat bermanfaat. Kegunaan
dan manfaat lain dari batang pohon <i>nibung</i>
adalah dipakai untuk bahan bagunan seperti : lantai, pipa untuk saluran air dan
tongkat. Daun dari pohon <b>nibung</b> juga
berguna untuk atap rumah dan juga dijadikan sebagai bahan untuk anyaman
keranjang. Kelebihan dari pohon <i><u>nibung</u></i>
khususnya pada batang dan daunnya adalah memiliki daya tahan yang lama serta
tidak mudah lapuk meskipun terendam dalam air. Sejak abad kesebalas masyarakat
jambi mempergunakaan manfaat dari batang <b><i><u>nibung</u></i></b> yaitu sebagai bahan
bagunan dilahan gambut seperti yang telah ditemukan oleh seorang arkeolog. Kelebihan
lain dari pohon <b><u>nibung</u></b>
terutama pada bunganya yaitu untuk mengharumkan beras. Umbut dari bunga <b><i>nibung</i></b>
juga dapat dijadikan sayur serta buahnya dapat pula dijadikan sebagai teman
makan sirih sebagai pengganti buah pinang. Duri <u>nibung</u> yang sangat tajam
juga dimanfaatkan sebagai paku bangunan sesaji pada saat upacara adat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-28494474841099826132013-05-21T22:54:00.000+08:002013-05-22T14:12:26.461+08:00ANGGREK HITAM<br />
<h3>
SEKILAS TENTANG ANGGREK HITAM</h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFvHBTEHGUDZl2gCypZ3Y0Fz5qovU9bSsLIkpn6EqO_xTZSHbeIf-QDMsM279MVPMLc6-bRmre7J_srNe2MmAdM_nbepk_pGuh61zh5izIgAyjWRUQTPtMMKAwsQ2OQk7_v2ZNf91fXrUC/s1600/anggrek-hitam.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFvHBTEHGUDZl2gCypZ3Y0Fz5qovU9bSsLIkpn6EqO_xTZSHbeIf-QDMsM279MVPMLc6-bRmre7J_srNe2MmAdM_nbepk_pGuh61zh5izIgAyjWRUQTPtMMKAwsQ2OQk7_v2ZNf91fXrUC/s200/anggrek-hitam.jpg" width="200" /></a></div>
<b>Anggrek hitam</b> merupakan salah satu spesies anggrek yang
dilindungi oleh pemerintah Indonesia karena anggrek ini telah masuk dalam
daftar tumbuhan yang terancam punah. Memiliki nama latin <i>Coelogyne pandurata, </i><b><u>anggrek
hitam</u></b> merupakan maskot atau flora identitas dari provinsi Kalimantan
Timur. Oleh karena perburuan untuk dijual kepada kolektor dan mengurangnya
hutan alam, populasi <i><u>anggrek hitam</u></i>
di alam liar perlahan tapi pasti mengalami penyusutan yang lumayan drastis. Anggrek
ini disebut <b><i>anggrek hitam</i></b> dikarenakan pada bunganya terdapat lidah
(labellum) yang berwarna hitam. Lidah inilah yangmerupakan ciri khas tanaman
ini. Dalam bahasa inggris, anggrek ini disebut “Black Orchid”, sedangkan di
tempat asalnya, Kalimantan TImur, <b>anggrek
hitam</b> memiliki nama lokal “Kersik Luai”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
CIRI FISIK ANGGREK HITAM</h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHir5Etre0iHxS8hJSv6RxgyjyZ7tKBZf_PkuDXgL907qH-hHPrgDC2rBBPCw1wbdtlEhb69ePwvbTRNaKNq280erXsBc-GLW9q5YE8phYPI36YtfAMEHSLc0gct5CmuUl_fgz0F3jEIhT/s1600/anggrek-hitam2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHir5Etre0iHxS8hJSv6RxgyjyZ7tKBZf_PkuDXgL907qH-hHPrgDC2rBBPCw1wbdtlEhb69ePwvbTRNaKNq280erXsBc-GLW9q5YE8phYPI36YtfAMEHSLc0gct5CmuUl_fgz0F3jEIhT/s200/anggrek-hitam2.jpg" width="200" /></a>Seperti yang telah disinggung di atas, ciri yang menonjol dari <i>anggrek hitam</i> adalah lidah atau
labellum-nya memiliki warna hitam dengan sedikit garis-garis warna hijau dan
berbulu. Jumlah bunga berkisar antara 1 – 14 kuntum atau lebih per tandan. Garis
tengah atau diameter setiap bunga sekitar 10 cm. Bentuk dari daun kelopak
adalah lanset, melancip dengan warna hijau muda. Panjang bunga sekitar 5 – 6 cm
dan lebar 2 – 3 cm. Sementara untuk daunnya, bentuk dari daun <b><i>anggrek
hitam</i></b> adalah lonjong berwarna hijau dengan kisaran ukuran antara 40 –
50 cm dan lebar antara 2 – 10 cm.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Cara regenerasi dari tumbuhan ini adalah tunas yang baru akan muncul
dari tanaman sebelumnya. Kemudian tunas yang baru ini tumbuh ke atas dengan
memiliki ukuran yang lebih besar serta terlihat menggelembung pada bagian bawah
batangnya. Penggelembungan pada batang biasa disebut dengan umbi semu atau
pseudobulbs. Fungsinya ialah sebagai tempat menyimpan cadangan air serta
makanannya. Karenanya, jika lingkungan tempat <i><u>anggrek hitam</u></i> tumbuh mengalami kekurangan air, maka <b><u>anggrek hitam</u></b> tidak mudah
mengalami kekeringan. Bentuk dari umbi semu ini adalah bundar panjang, pipih
dengan panjang 10-15 cm.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Salah satu ciri yang menonjol pada <b>anggrek
hitam</b> dibanding anggrek lainnya adalah aroma bunganya yang wangi semerbak. <u>Anggrek
hitam</u> berbunga dan mekar pada bulan Maret hingga Juni.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<h3>
HABITAT ANGGREK HITAM</h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b>Anggrek hitam</b> selalu tumbuh pada tempat yang teduh dengan
kelembaban yang cukup tinggi pada pohon-pohon tua yang ada di dekat pantai
maupun daerah rawa pada dataran rendah yang cukup luas di hutan basah. Walaupun
anggrek ini identik dan merupakan maskot Kalimantan Timur, <b><i><u>anggrek hitam</u></i></b> juga
tumbuh liar pada pulau Sumatera, Semenanjung Malaya, Pulau Mindanao, Luzon dan
Samar di Filipina.<o:p></o:p></div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-37776631217461140582013-05-14T23:53:00.000+08:002013-05-15T23:13:33.617+08:00HARIMAU SUMATERA<br />
<h3>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">SEKILAS MENGENAI HARIMAU SUMATERA</span></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVhKz7rioseJBQZ6pL_yPAfvdLXD8NP95d_zMNaAHXQGs3OFDO-ueEu6u4Y28YAssJKlrT2E9PmVD-TTEVlIwoV8ZotKHgdMtbtooxN8kpCWNyDopBU0Ia0Xur0kpHEwN8PFCG64Zqj9PK/s1600/harimau-sumatera.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Harimau Sumatera di alam liar" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVhKz7rioseJBQZ6pL_yPAfvdLXD8NP95d_zMNaAHXQGs3OFDO-ueEu6u4Y28YAssJKlrT2E9PmVD-TTEVlIwoV8ZotKHgdMtbtooxN8kpCWNyDopBU0Ia0Xur0kpHEwN8PFCG64Zqj9PK/s200/harimau-sumatera.jpg" title="HARIMAU SUMATERA" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Harimau sumatera</span></b><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> (</span><i><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Panthera tigris sumatrae</span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">) merupakan salah satu dari enam sub-spesies harimau yang berhabitat
asli di Pulau Sumatera. Satwa ini masih bertahan hidup, namun termasuk dalam
klasifikasi hewan yang menghadapi ancaman kepunahan </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">(<em><span style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;"><span style="font-family: inherit;">critically endangered</span></span></em>)</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">. Populasi <b><i>harimau sumatera</i></b> yang bertahan di
alam bebas diperkirakan hanya sekitar 400 ekor saja. <i><u>Harimau sumatera</u></i> merupakan predator utama dalam rantai
makanan di alam liar. Harimau berfungsi untuk mempertahankan populasi mangsa
liar agar tetap berada dibawah pengendaliannya, sehingga keseimbangan rantai
makanan tetap terjaga. Ancaman yang sering datang terhadap populasi <b><u>harimau sumatera</u></b> adalah
hilangnya habitat asli akibat laju deforestasi yang tinggi dan perburuan
ilegal, dimana bagian-bagian tubuh harimau diperjualbelikan di pasar gelap
dengan harga yang tinggi seperti kulit, gigi, cakar, serta dagingnya untuk
keperluan aksesoris koleksi pribadi, dekorasi, perhiasan, obat-obatan
tradisional maupun untuk jimat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<h3>
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">CIRI DAN PERILAKU HARIMAU
SUMATERA</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs1wrYX7Zh1JQGwkY9WzIQO3Kfo44eNC5uavWViGjpS9-KnvwLGR-p8SwAdJtRgPfaaZaxfj8EZMrN70hcs-84DnZ4bVvjb7baeOl4qIAlV3YaxmZbx27x-oqqS7xXl5N-XZIFPXEV5Nrt/s1600/harimau-sumatera2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Anak Harimau Sumatera" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs1wrYX7Zh1JQGwkY9WzIQO3Kfo44eNC5uavWViGjpS9-KnvwLGR-p8SwAdJtRgPfaaZaxfj8EZMrN70hcs-84DnZ4bVvjb7baeOl4qIAlV3YaxmZbx27x-oqqS7xXl5N-XZIFPXEV5Nrt/s200/harimau-sumatera2.jpg" title="HARIMAU SUMATERA" width="200" /></a><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dari enam sub-spesies harimau, <u>harimau sumatera</u>lah
yang merupakan harimau terkecil. Dibanding dengan jenis harimau lainnya, <b>harimau sumatera</b> yang memiliki warna
paling gelap. Pola belang hitam pada bulunya berukuran lebar. Pola ini
terkadang rapat, terkadang pula dempet. <i>Harimau
sumatera</i> jantan memiliki ukuran tubuh dengan panjang dari kepala hingga
buntut sekitar 250 cm, tinggi 60 cm dengan berat sekitar 140 kg. Sementara
untuk yang betina, panjang rata-rata sekitar 200 cm dengan berat antara 88 – 91
kg. Janggut dan surai lebih banyak dimiliki oleh spesies ini dibanding dengan
subspesies lain, terutama pada harimau jantan. <b><u>Harimau sumatera</u></b> terkenal gesit dan lebih mudah untuk
menjelajahi hutan rimba dikarenakan ukurannya yang kecil. Harimau ini juga
dapat berenang dengan baik karena adanya selaput di sela-sela jarinya yang
memungkinkan mereka dapat berenang dengan cepat. Salah satu taktik <i><u>harimau sumatera</u></i> dalam berburu
adalah dengan menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila hewan yang diincarnya
lambat dalam berenang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam berkembang biak, harimau ini dapat berkembang
biak kapan saja tanpa mengenal musim kawin. Lama kehamilan dari harimau betina
adalah sekitar 103 hari. Ketika melahirkan, bulunya berubah menjadi warna hijau
gelap. Sekali melahirkan, <b><i>harimau sumatera</i></b> betina mampu
melahirkan 2 atau 3 ekor anak harimau, dan paling banyak enam ekor. Anak
harimau baru dapat membuka matanya pada hari kesepuluh, namun terkadang ada
anak harimau yang lahir dengan mata yang sudah terbuka. Selama delapan minggu
pertama, anak harimau hanya bergantung kepada air susu induknya sebagai makan
pokoknya. Setelah delapan minggu lebih, mereka mulai mencoba untuk makan
makanan padat, tetapi mereka tetap menyusu kepada induknya hingga berumur 5
atau 6 bulan. Saat berumur 2 minggu, anak harimau akan meninggalkan sarang
untuk pertama kalinya, dan pada umur 6 bulan mereka mulai belajar untuk berburu
makannya sendiri. Ketika mencapai umur 18 bulan, mereka sudah dapat berburu
sendiri, dan ketika sudah mencapai umur 2 tahun anak harimau sudah bisa hidup
mandiri. Di alam liar <b><i><u>harimau sumatera</u></i></b> dapat hidup
hingga 15 tahun, namun mereka dapat mencapai umur 20 tahun apabila hidup dalam
kurungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<h3>
<span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">HABITAT
HARIMAU SUMATERA</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8vOQPchsbox6RTUBorLgr-sQogK0OsPuneNXPAKQZ9o9xgTZjnSiks6v5Qi5f-5PLbUDoxJM0bttmCbqrhPrAcxHbSU5K1AE9gF_SIc-LGSaQcwvXdtZ0rmqGijk_EM4PB50Bh1sCuwXt/s1600/harimau-sumatera3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Harimau Sumatera dewasa" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8vOQPchsbox6RTUBorLgr-sQogK0OsPuneNXPAKQZ9o9xgTZjnSiks6v5Qi5f-5PLbUDoxJM0bttmCbqrhPrAcxHbSU5K1AE9gF_SIc-LGSaQcwvXdtZ0rmqGijk_EM4PB50Bh1sCuwXt/s200/harimau-sumatera3.jpg" title="HARIMAU SUMATERA" width="200" /></a><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pulau Sumatera adalah satu-satunya tempat dimana kita
bisa menemukan <b><u>harimau sumatera</u></b>.
<i>Harimau sumatera</i> dapat beradaptasi
dengan baik di lingkungan sekitarnya. Harimau ini dapat hidup dari hutan di
dataran rendah hingga hutan pegunungan. Bahkan mereka dapat tinggal di tempat
yang terbuka dan tak terlindungi. Seperti yang telah disinggung di atas,
populasi <b>harimau sumatera</b> yang
tersisa di taman nasional dan cagar alam hanya sekitar 400 ekor, jumlah ini
juga termasuk dengan harimau yang tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang
untuk wilayah pertanian. Juga diperkirakan
masih ada 250 ekor harimau yang di rawat dan dipelihara di kebun binatang
seluruh dunia. Ancaman akan kehilangan habitat selalu menghantui <b><i><u>harimau
sumatera</u></i></b>. Maraknya pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan
perkebunan komersial serta pembalakan dan pembangunan jalan telah mengurangi
wilayah mereka sedikit demi sedikit. Maka jangan heran jika sering ditemukan
pemberitaan mengenai harimau yang masuk ke wilayah perkebunan dan pemukiman
manusia. Kejadian seperti ini sering berujung dengan penangkapan dan pembunuhan
<i><u>harimau sumatera</u></i> karena di
anggap sebagai ancaman bagi manusia dan hewan ternak.</span></div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-675199055024007882013-05-13T00:45:00.000+08:002013-05-15T23:11:54.515+08:00BADAK JAWA<br />
<h3>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">SEKILAS MENGENAI BADAK JAWA</span></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL37UT617WMSgoxH5ia0mef2G5bjmTfi1smqm6mZxtTkbWLoj9oMiij-YEOLbLZTT-n3phC0QUnHySt7Lsz6EJyAhmcmV-PQkgzlFMqOeL7baLePfU7PYK2dokiPPOTf-xuedb37qYdSAF/s1600/badak-jawa.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Badak Jawa sudah langka" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL37UT617WMSgoxH5ia0mef2G5bjmTfi1smqm6mZxtTkbWLoj9oMiij-YEOLbLZTT-n3phC0QUnHySt7Lsz6EJyAhmcmV-PQkgzlFMqOeL7baLePfU7PYK2dokiPPOTf-xuedb37qYdSAF/s200/badak-jawa.jpg" title="BADAK JAWA" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hewan asli terbesar yang ada di pulau Jawa adalah <b>Badak Jawa</b> atau javan rhinoceros (<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Rhinoceros
sondaicus). </span></em>Hewan ini dapat mencapai berat hingga 2,3 ton. Ketika
populasinya masih stabil, <u>Badak Jawa</u> tersebar di sebagian besar wilyah
Jawa Barat, seperti gunung Gede-Pangrango, Gunung salak, Gn. Tangkuban Perahu
dan gunung Ciremei. Badak Jawa merupakan salah satu anggota dari famili
Rhinocerotidae yang juga adalah salah satu dari 5 jenis badak yang masih ada. Badak
India dan <u>Badak Jawa</u> masuk dalam genus yang sama dengan ciri memiliki
kulit bermosaik yang mirip baja. Pada zaman dahulu diantara semua jenis badak
endemik Asia, <i>Badak Jawa</i> merupakan
spesies yang wilayah penyebarannya paling luas. Meskipun disebut “<b><i>Badak
Jawa</i></b>” namun badak ini pernah hidup diseluruh Nusantara, sepanjang<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" title="Asia Tenggara"><span style="background: white; color: windowtext; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; text-decoration: none; text-underline: none;">Asia Tenggara</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span></span><span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">dan di<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India"><span style="background: white; color: windowtext; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; text-decoration: none; text-underline: none;">India</span></a></span><span class="apple-converted-space"><span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span></span><span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">serta<span class="apple-converted-space"> </span></span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" title="Tiongkok"><span style="background: white; color: windowtext; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; text-decoration: none; text-underline: none;">Tiongkok</span></a></span><span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">.
Namun kini <b><u>Badak Jawa</u></b> berada
diambang kepunahan. Populasinya yang hanya ada di alam bebas diperkirakan
sekitar 40 – 50 ekor yang tersisa di Taman Nasional Ujung Kulon. Hal ini
menyebabkan <b><i><u>Badak Jawa</u></i></b> disebut sebagai mamalia terlangka di bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
CIRI FISIK BADAK JAWA</h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDcjwhcaOe7sV4wcjfPoCFb52NzzGsPPx39QO13_I7JuvAqry3yrmVQnBFAps8HyyzaweCmKIvrPVUbK4KJ067hgnJ7zTuZiGJQumVJSrhYHzBdLcXBU_7Gujsf-EzXreo1BNI2pazsyWO/s1600/badak-jawa3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Badak Jawa di habitat aslinya" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDcjwhcaOe7sV4wcjfPoCFb52NzzGsPPx39QO13_I7JuvAqry3yrmVQnBFAps8HyyzaweCmKIvrPVUbK4KJ067hgnJ7zTuZiGJQumVJSrhYHzBdLcXBU_7Gujsf-EzXreo1BNI2pazsyWO/s200/badak-jawa3.jpg" title="BADAK JAWA" width="200" /></a><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Berbicara
mengenai ciri fisik <b>Badak Jawa</b>, bila
dibandingkan dengan Badak India, <i>Badak
Jawa</i> memiliki tubuh yang lebih kecil yang lebih mendekati badak hitam.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Berdasarkan
pengamatan, panjang badan <u>Badak Jawa</u> termasuk kepala kurang lebih 3 –
3,3 m dan tinggi 1,3 – 1,8 m.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Untuk berat, badak dewasa memiliki berat
antara 900 hingga 2.400 kilogram.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tak tampak perbedaan yang mencolok antara <b><i>Badak
Jawa</i></b> jantan dan betina, namun badak betina memiliki tubuh yang sedikit
lebih besar.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dibanding dengan jenis badak lain, Badak Jawa memiliki kesamaan
pada cula, yaitu hanya memiliki satu cula.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Culanya juga
merupakan cula terkecil dari semua badak. Panjang cula biasanya sekitar 20 cm
lebih sedikit. Cula terpanjang yang pernah ditemukan berukuran 27 cm.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Badak Jawa
menggunakan culanya bukan untuk bertarung melainkan untuk menyingkirkan lumpur
di kubangannya, atau untuk membuka jalan melalui vegetasi tebal dan menarik
tanaman untuk dimakan.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Ciri fisik lain yang dimiliki oleh Badak Jawa adalah bibir
panjang, atas dan tinggi yang sangat membantu dalam mengambil makanan.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sama
seperti semua badak pada umumnya, Badak Jawa memiliki daya pandangan mata yang
buruk namun memiliki pendengaran serta penciuman yang sangat baik.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Umur Badak
Jawa diperkirakan hanya sekitar 30 – 45 tahun.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kulitnya berwarna
abu kecoklatan atau abu-abu.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Pembungkus leher dari Badak Jawa berukuran
lebih kecil dari Badak India, namun tetap berbentuk seperti pelana kuda pada
pundaknya.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sebenarnya,
<b><u>Badak Jawa</u></b> merupakan hewan
yang tenang, namun mereka biasa bertindak agresif ketika sedang berkembang biak
atau ketika sedang mengasuh anak.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Terkadang mereka berkerumun dalam kelompok-kelompok
yang kecil di tempat dimana mereka mencari kubangan lumpur yang mengandung
mineral.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kebiasaan
mereka berkubang ternyata memiliki
fungsi yaitu untuk mencegah penyakit dan parasit serta untuk menjaga suhu
tubuh.</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Umumnya,
<i><u>Badak Jawa</u></i> lebih senang untuk
menggunakan kubangan dari hewan lain maupun memperbesar kubangan yang muncul
secara alami dibanding menggali kubangannya sendiri.</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> M</span><span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">ereka lebih
menyenangi kubangan yang mengandung banyak mineral karena bermanfaat bagi kulit
mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<h3>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">HABITAT BADAK JAWA</span></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMPdCbRxYMVX0PNcjXzByVIbHl7BZHtIOazxAdcZ98f_8XykWq4P-pM8Q3-33vsYj9LLzNfPdFN0KsCEeqU0OrDTq3k81XS9_MIBy10FS2gDB33KESAH-FvWkOqr-IpusI_5TnJdWqlIWB/s1600/badak-jawa2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Anak Badak Jawa" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMPdCbRxYMVX0PNcjXzByVIbHl7BZHtIOazxAdcZ98f_8XykWq4P-pM8Q3-33vsYj9LLzNfPdFN0KsCEeqU0OrDTq3k81XS9_MIBy10FS2gDB33KESAH-FvWkOqr-IpusI_5TnJdWqlIWB/s200/badak-jawa2.jpg" title="BADAK JAWA" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saat ini, hanya dua tempat hidup <b>Badak
Jawa</b> yang diketahui, yaitu di Taman Nasional Ujung Kulon di Jawa Barat dan
Taman Nasional Cat Tien yang treletak 150 km disebelah utara kota Ho Chi Minh. <b><i>Badak
Jawa</i></b> biasanya menyukai hutan yang teduh dan rapat, juga tempat-tempat
yang rimbun dengan semak dan tanaman perdu yang rapat. Badak Jawa juga lebih
senang menghindari tempat yang terbuka, terutama pada siang hari. Hal ini
dikarenakan Badak Jawa memilih berlindung dari kejaran manusia. Wilayah jelajah
untuk badak jantan diperkirakan sekitar 25 – 30 km<sup>2</sup> sedangkan untuk
badak betina, wilayah jelajahnya hanya sekitar 10 – 20 km<sup>2</sup>. Pada tahun
1937, populasi Badak Jawa di Ujung Kulon ditaksir hanya sekitar 25 ekor. Kemudian,
untuk pertama kalinya diadakan sensus untuk Badak Jawa. Hasil yang diperoleh,
populasi Badak Jawa pada saat itu sekitar 21 – 28 ekor. Perburuan merupakan
faktor utama selain kelahiran anak yang mempengaruhi naik turunnya populasi
badak. Berkat pengawasan yang ketat terhadap habitat badak, populasinya terus
meningkat hingga 45 ekor pada tahun 1975. Hasil sensus sampai tahun 1989,
populasi Badak Jawa meningkat menjadi 62 ekor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">WWF dan Balai TNUK (Taman Nasional Ujung Kulon) terus memantau
perkembangan populasi <b><u>Badak Jawa</u></b>,
namun pada sensus terakhir yang dilakukan pada tahun 2006, populasi <i><u>Badak Jawa</u></i> yang masih hidup di
Ujung Kulon hanya 20 – 27 ekor saja.<o:p></o:p></span></div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-74340801914181515952013-05-09T17:23:00.003+08:002013-05-15T23:01:56.445+08:00MURBEI<br />
<h3>
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">SEKILAS
MENGENAI MURBEI</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSPZDSBY8NRdjZLCHXiYdh9jR2mB2V6CRplL4mn4qlrulLEaD2JlaKLSNHaKkg-9tKsPEKxuWstuk8GthbThGS9gncMq6dDitvXyU9u7XLmXpGXJMhIY4Oq9TZBA2Xb22GxYR925FYp7LW/s1600/murbei2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Buah Murbei" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSPZDSBY8NRdjZLCHXiYdh9jR2mB2V6CRplL4mn4qlrulLEaD2JlaKLSNHaKkg-9tKsPEKxuWstuk8GthbThGS9gncMq6dDitvXyU9u7XLmXpGXJMhIY4Oq9TZBA2Xb22GxYR925FYp7LW/s200/murbei2.jpg" title="MURBEI" width="200" /></a><b><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Murbei</span></b><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">
atau bebesaran (latin: <i>Morus alba L.</i>)
adalah tanaman yang asli berasal dari daerah tropis dan subtropis di Amerika,
Afrika dan Asia. Asia merupakan asal dari mayoritas spesies asli <i><u>murbei</u></i>. Salah satu murbei yang
terkenal dan telah mencapai usia 120 tahun lebih adalah yang berasal dari
Indonesia, tepatnya di desa Andaleh, kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar –
Sumatera Barat. </span><span style="background: #F7F7F7; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Oleh karena struktur
wilayah Indonesia yang berada pada wilayah lintas garis khatulistiwa dengan
sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun, <b>murbei</b> banyak ditemukan di Indonesia. Tumbuhan ini tumbuh baik pada
daerah dengan ketinggian 10 – 150 meter dpl. Pada wilayah-wilayah lereng
pegunungan dengan drainase yang baik, tumbuhan ini sering dijumpai baik yang
dibudidayakan oleh peternak ulat sutera maupun yang tumbuh liar di alam. Walaupun
ukurannya yang kecil, buah <u>murbei</u> yang telah matang dan berwarna hitam
digemari oleh anak-anak karena rasanya yang manis. </span><span style="background: #F0F0F0; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan potasium
banyak terdapat pada buah <i>murbei</i>. </span><b><i><u><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Murbei</span></u></i></b><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">
dikenal oleh masyarakat luas karena digunakan sebagai makanan untuk ulat
sutera.</span><span lang="EN-US" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<h3>
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">CIRI FISIK TUMBUHAN MURBEI</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKVQg_mtnMOoBTvXGBp1jYj9COHsrrMFToNItBSX6GacLms4AvzAry9z9EIYicv8UMdcIoIQ305k6RqvXO4z3H-1rYp0ld6y4Uh1tOaMvd-etmQUkbwiJjvwa0WGmjGYbOrNQtrWdq0AJU/s1600/murbei3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Buah Murbei" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKVQg_mtnMOoBTvXGBp1jYj9COHsrrMFToNItBSX6GacLms4AvzAry9z9EIYicv8UMdcIoIQ305k6RqvXO4z3H-1rYp0ld6y4Uh1tOaMvd-etmQUkbwiJjvwa0WGmjGYbOrNQtrWdq0AJU/s200/murbei3.jpg" title="MURBEI" width="200" /></a><span style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Menurut
penelitian, asal tanaman <b>murbei</b>
adalah dari daratan cina. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah dengan ketinggian
10 – 150 meter dpl serta mendapatkan sinar matahari yang cukup. Pohon <i>murbei</i> dapat tumbuh hingga mencapai
tinggi 9 meter serta memiliki banyak cabang. Cabang muda dari tanaman <u>murbei</u>
memiliki rambut halus. Sementara untuk daunnya, daun <i>murbei</i> berjenis daun tunggal dengan bentuk seperti jantung, ujung
meruncing, tepi daun yang bergerigi, tulang daun yang menyirip, permukaan atas
daun yang halus namun sedikit kasar pada bagian bawah. Ukuran rata-rata pada
daun <b><u>murbei</u></b> adalah panjang
berkisar antara 2,5 – 20 cm dan lebarnya 1,5 – 12 cm. Sebelum menjadi buah, <i><u>murbei</u></i> memiliki bunga majemuk
yang berbentuk tandan. Bunga ini keluar dari ketiak daun dengan bentuk mahkota
taju dan berwarna putih. Bunga jantan, betina dan bunga sempurna terdapat dalam
satu pohon, namun dengan letak yang berpisah. <b><u>Murbei</u></b> tak mengenal musim untuk berbuah. Tanaman ini
menghasilkan buah sepanjang tahun. Ciri khas dari buah murbei adalah berbentuk
buah buni yang berair dan memiliki rasa yang manis ketika sudah matang. Buah <b>murbei</b> berwarna hijau ketika muda dan
akan berubah menjadi merah kehitaman ketika matang, memiliki biji yang kecil
dan berwarna hitam. Para peternak ulat sutera membudidayakan tanaman ini karena
daun <u>murbei</u> merupakan makanan untuk ulat. Daun <i>murbei</i> yang masih muda dapat diolah menjadi sayur dan juga
berkhasiat untuk orang yang sering mengalami bisulan sebagai pembersih darah. Tanaman
ini dapat dengan muda diperbanyak dengan cara okulasi dan stek batang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">KEGUNAAN TANAMAN MURBEI</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtvEl3biFtAT-AeJJjZJrdfmk9Ejjytgdwr00H0EQXZaxxO6dGdVyGko4DMyyZx9TuFuydOmjHAO8xGqLdtJ4xxOiZVkBYlxUI1z-J_1Vg3WFKArzlplLNvyifozArp7FXuAUuxFkQKb6j/s1600/murbei.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Daun Murebei sebagai makanan Ulat Sutera" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtvEl3biFtAT-AeJJjZJrdfmk9Ejjytgdwr00H0EQXZaxxO6dGdVyGko4DMyyZx9TuFuydOmjHAO8xGqLdtJ4xxOiZVkBYlxUI1z-J_1Vg3WFKArzlplLNvyifozArp7FXuAUuxFkQKb6j/s200/murbei.jpg" title="MURBEI" width="200" /></a><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Salah satu yang terkenal dari tumbuhan <b>murbei</b> ialah daunnya yang digunakan
sebagai makanan ulat sutera. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa buah,
daun, kulit akar dan ranting dari <b><i>murbei</i></b><i> </i>dapat digunakan sebagai obat tradisional. Orang-orang cina kuno
telah lama menggunakan tanaman <b><u>murbei</u></b>
sebagai obat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit, seperti: daun yang dapat
digunakan untuk mengobati demam, flu, malaria, darah tinggi, kaki gajah,
gangguan saluran cerna; kulit akar untuk mengobati sakit gigi, cacingan, batuk
berdahak, sesak napas; buah untuk jantung berdebar, sulit tidur, hepatitis,
sakit otot dan persendian; dan ranting untuk mengobati sakit pinggang, keram
pada tangan dan kaki, serta menyuburkan rambut. <o:p></o:p></span></div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-648402124758816822013-05-08T21:22:00.002+08:002013-05-15T22:59:59.046+08:00KUAU RAJA<br />
<h3>
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">SEKILAS TENTANG KUAU RAJA</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxlsv28u-6DAD68gaP3qDgAclWBazvNgFjK5PlTSq4jJU6ATeMv2S3E8_lv0XkOFbKQSZox3z-RehcjUi9YNo0IbuxUZX0BFY2pV7t0BzQqKW3CYQrIhdGQkdFRbdBoRhjbNNGz9d5J1pq/s1600/kuau-raja.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kuau Raja Dari Sumatera" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxlsv28u-6DAD68gaP3qDgAclWBazvNgFjK5PlTSq4jJU6ATeMv2S3E8_lv0XkOFbKQSZox3z-RehcjUi9YNo0IbuxUZX0BFY2pV7t0BzQqKW3CYQrIhdGQkdFRbdBoRhjbNNGz9d5J1pq/s200/kuau-raja.jpg" title="KUAU RAJA" width="200" /></a><b><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kuau raja</span></b><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> adalah salah satu jenis burung yang
masuk kedalam suku Phasianidae dengan nama ilmiah </span><i><span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Argusianus argus</span></i><i><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">. </span></i><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Burung ini
mempunyai kemampuan untuk berlari dengan baik, namun bukan berarti mereka tidak
bisa terbang. Sebagian besar hidup <u>kuau raja</u> dihabiskan di permukaan
tanah. Pada kuau jantan dan betina, terdapat perbedaan yang mencolok dari segi
corak bulu yang dimiliki. Pada kuau jantan, memiliki bulu dengan corak
bintik-bintik pada sayapnya yang membuatnya terlihat cantik. Sedangkan pada
kuau betina, bulu yang dimiliki terlihat lebih suram. Suara <i>kuau raja</i> terdengar seperti
meledak-ledak dengan nada ganda. Bunyinya seperti “ku-wau”. Hal inilah yang
menyebabkan burung ini diberi nama <b><u>kuau
raja</u></b>. Selang jeda setiap 15 – 30 detik atau bahkan lebih panjang,
burung ini akan kembali mengeluarkan suaranya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">CIRI
DAN PRILAKU KUAU RAJA</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVxSkAZQK5xU1pObOxAFSG4uVqm5Z6TAUs7CnwZTiSTMuvvMpylXqo0pBnEmtGlcei7gn-aMkIps8etkcwMXmZZVAUDda45V4HmQ7sWkLkY-cUJEPJdB_SACHSVHi31E5ldFemt6bUjo80/s1600/kuau-raja3.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Bulu Indah dari Kuau Raja" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVxSkAZQK5xU1pObOxAFSG4uVqm5Z6TAUs7CnwZTiSTMuvvMpylXqo0pBnEmtGlcei7gn-aMkIps8etkcwMXmZZVAUDda45V4HmQ7sWkLkY-cUJEPJdB_SACHSVHi31E5ldFemt6bUjo80/s200/kuau-raja3.jpg" title="KUAU RAJA" width="200" /></a><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Warna bulu yang dimiliki oleh <b>kuau raja</b> adalah cokelat kemerahan dengan kulit kepalanya yang
berwarna biru tua cerah. Kuau jantan dewasa berukuran besar dengan panjang badan
dan ekor dapat mencapai 2 meter. Pada bagian kepalanya, terdapat jambul yang
unik dan bulu tengkuknya yang berwarna kehitam-hitaman. Yang unik dari kuau
jantan adalah bintik-bintik besar yang menyerupai mata serangga yang menghiasi
bulu sayap dan ekornya yang sangat panjang. Berbeda dengan kuau jantan, kuau
betina ukurannya lebih kecil dengan panjang tubuh dan bulu ekor hanya sekitar
75 cm, dengan memiliki jambul kepala yang berwarna kecokelatan. Pada kuau
betina, bulu sayap dan ekornya lebih pendek dari kuau jantan. Corak oceli atau
“mata” pada bulunya pun tidak sebanyak yang dimiliki oleh kuau jantan. Dalam
habitatnya, burung jantan biasanya memiliki banyak betina atau poliginy,
bersifat soliter dan sangat menjaga teritorial wilayah sekitar sarangnya. Cara
yang ditunjukkan kuau jantan dalam menjaga daerah teritorialnya ialah dengan
menyingkirkan ranting pohon, kerikil kecil, dedaunan kering dan kemudian
bersuara dengan sangat nyaring pada pagi hari. Ketika musim kawin, kuau jantan
akan mengembangkan sayap serta ekornya dan kemudian memamerkan corak unik
berupa ratusan “mata” yang ada pada bulunya kepada kuau betina. Nama latin dari
<u>kuau raja</u> (</span><i><span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Argusianus argus</span></i><i><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">)</span></i><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> diberikan oleh
Carolus Linnaeus. Pemberian nama tersebut terinspirasi dari nama raksasa
bermata seratus dimitologi Yunani kuno bernama Argus, yang dikaitkan dengan
corak yang mirip seratus “mata” pada bulu sayap dan ekor <b><i><u>kuau raja</u></i></b>.</span><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<h3>
<span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">HABITAT KUAU RAJA</span></h3>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn5TPvj6F7DeQVXbFs2RLC-BaMpZxnLS9GZmBJp1FDP30yAc_Mgj5ozXsh-WxiNuYNW2eXIqj12p-zq6Dv7y9fv_DWstodZCu1AEPWPfIYq6Wh7JqfsnCqYCUEzIdYxbWZAQmR4wpAIQDs/s1600/kuau-raja2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kuau Raja dari Indonesia" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn5TPvj6F7DeQVXbFs2RLC-BaMpZxnLS9GZmBJp1FDP30yAc_Mgj5ozXsh-WxiNuYNW2eXIqj12p-zq6Dv7y9fv_DWstodZCu1AEPWPfIYq6Wh7JqfsnCqYCUEzIdYxbWZAQmR4wpAIQDs/s200/kuau-raja2.jpg" title="KUAU RAJA" width="200" /></a><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Asia Tenggara merupakan tempat penyebaran populasi
dari <b>kuau raja</b>. Burung ini tersebar
dari Myanmar, Thailand, Malaysia, Indonesia dan Brunai Darussalam. Habitat <u>kuau
raja</u> di alam liar berada pada dataran rendah dan hutan-hutan primer hingga
ketinggian 1.500 meter dpl. Ancaman terbesar yang dihadapi oleh <b><i>kuau
raja</i></b> adalah perburuan liar diseluruh wilayah persebarannya. Disamping
itu, pengrusakan dan pengubahan hutan menjadi lahan pertanian dan industri
telah mengurangi habitat asli dari burung ini. Dengan semakin menurunnya
populasi dari <b><u>kuau raja</u></b>, </span><span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">International Union for Conservation of Nature
(IUCN)</span><span style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">
telah menetapkan status burung ini menjadi “Mendekati Terancam Punah” </span><span lang="IN" style="background: white; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">(Near Threatened/NT).</span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><o:p></o:p></span></div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-55461899067900728682013-05-08T21:20:00.004+08:002013-05-15T22:30:24.569+08:00KENANGA<br />
<h3>
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">SEKILAS MENGENAI KENANGA</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1BbQiwiFAMfhM147lmfbZJTBvMHoLR4bHCFrVNM7-xBJX55f_ZfsPmiHuPdEDQ7cU1T2Bv1vvgClG8wwVmVLcgVFXiKo3EvhKGSPBS-h4S2VmpeN4vCaCF5SdoEWteafWhs60UXQEK43X/s1600/kenanga2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Bunga Kenanga Endemik Pualu Sumatera" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1BbQiwiFAMfhM147lmfbZJTBvMHoLR4bHCFrVNM7-xBJX55f_ZfsPmiHuPdEDQ7cU1T2Bv1vvgClG8wwVmVLcgVFXiKo3EvhKGSPBS-h4S2VmpeN4vCaCF5SdoEWteafWhs60UXQEK43X/s200/kenanga2.jpg" title="KENANGA" width="200" /></a><b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Kenanga</span></b><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;"> yang mempunai nama latin Cananga
odorata merupakan flora khas provinsi Sumatera Utara. Bunga <i>kenanga </i>berbau harum dan wangi. Bunga
ini sering dimanfaatkan sebagai minyak wangi dengan cara menyuling minyaknya. Disamping
itu, upacara-upacara adat diberbagai wilayah di Indonesia sering menggunakan
bunga <u>kenanga</u> dalam prosesinya. <b><i>Kenanga</i></b> dikenal dibanyak daerah di
Indonesia. Sebutan bunga <b><u>kenanga</u></b>
di tiap-tiap daerah juga bercamacam-macam seperti, </span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Sandat Kanaga, Sandat Wanga (Bali)</span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">, </span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Kananga Wangi (Ambon)</span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">, </span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Wangsa
(Jawa)</span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">, </span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Wanggulita (Gorontalo)</span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">, </span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Kupaleuo (Seram)</span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;"> dan masih banyak lagi.</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">CIRI TUMBUHAN KENANGA</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_4TX8S9semSBFQIt_kpTA5b7u_016zvPkEvunOcApIvK0mk74TUKH4O_LA9QQiKix0d17UAbBpQ-IEmMFZdqvnb-O0IYIQvQSlNLZ54v4M8RGFcQ1YtppFJebpgItwmE_emT-9Mwoj7P/s1600/kenanga.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bunga Kenanga dari Pulau Sumatera" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD_4TX8S9semSBFQIt_kpTA5b7u_016zvPkEvunOcApIvK0mk74TUKH4O_LA9QQiKix0d17UAbBpQ-IEmMFZdqvnb-O0IYIQvQSlNLZ54v4M8RGFcQ1YtppFJebpgItwmE_emT-9Mwoj7P/s200/kenanga.jpg" title="KENANGA" width="200" /></a><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Untuk
mengenali tumbuhan <b>kenanga</b> tidaklah
sulit. Pohon <i>kenanga</i> dapat tumbuh
hingga 20 meter dan mencapai diameter batang hingga 65 cm. Batang pohon <u>kenanga
</u>berbentuk bulat dan tumbuh tegak lurus dan memiliki struktur yang keras
namun mudah patah ketika batang masih berusia muda. Daun <b><i>kenanga</i></b><i> </i>berbentuk bulat memanjang seperti telur
dan mempunyai pangkal daun yang berbentuk mirip jantung serta ujung daun yang
runcing. Panjang daun <b><u>kenanga</u></b>
berukuran panjang antara 10 – 23 cm dan lebar antara 4 – 15 cm. Bunga <i><u>kenanga</u></i> muncul dari batang pohon
atau ranting bagian atas dengan bentuk bunga yang menyerupai bintang dengan
helai yang panjang. Biasanya, helai bunga <b>kenanga</b> tersusun majemuk atas 6 lembar daun dengan mahkota yang
berwarna kuning serta dilengkapi dengan 3 lembar daun berwarna
hijau. Ciri khas yang utama dari tumbuhan <b><i>kenanga</i></b> ialah bunganya
yang berbau harum unik. Tumbuhan <b><i><u>kenanga</u></i></b> juga memiliki buah
yang berbentuk seperti telur terbalik dengan ukuran kira-kira 2 cm, mempunyai
daging yang tebal, berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi warna hitam
ketika buahnya sudah tua.</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
MANFAAT KENANGA</h3>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">Masyarakat
Indonesia banyak yang menggunakan bunga <b>kenanga</b>
karena manfaat dan khasiatnya telah terbukti sejak zaman dahulu. Pada zaman
dulu, banyak putri bangsawan yang menggunakan bunga <b><i>kenanga</i></b> sebagai wewangian
karena aromanya yang wangi. Bunga <b><u>kenanga</u></b>
juga bermanfaat bagi kesehatan dan dapat digunakan sebagai obat tradisional
untuk mengobati sejumlah penyakit, seperti nyeri saat haid, nyeri otot, pusing,
demam, sakit kepala, mual, dan nyeri sendi. Dalam pemanfaatannya, bunga <i><u>kenanga</u></i> biasanya digunakan dalam
bentuk segar sesaat setelah dipetik, dan kemudian di seduh dengan air hangat
setelah itu kemudian diminum. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan bunga <i>kenanga</i> dalam mengobati penyakit yang
sering diderita oleh masyarakat karena bunga <u>kenanga</u> memiliki sejumlah
komponen kimiawi yang penting, seperti minyak atsiri, polifenol, flavonoida,
dan saponin. Namun disamping digunakan dalam kesehatan, bunga <b>kenanga</b> juga dapat dimanfaatkan untuk
pestisida, seperti spray antinyamuk walaupun harga spray antinyamuk yang dibuat
dari ekstrak bunga <b><i><u>kenanga</u></i></b> memiliki harga yang mahal dipasaran. Tetapi,
terlepas dari harga mahal, spray tersebut tidak menimbulkan efek samping
seperti yang sering kita temui pada antinyamuk kebanyakan.</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-48936712858353678822013-05-08T20:53:00.002+08:002013-05-15T21:53:56.435+08:00BEO NIAS<h3>
SEKILAS TENTANG BEO NIAS</h3>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN_5g_am0B7I04SMhrbyKW0iSZViOMju5RqNhWlnUPFES1_jjg4RNCxG4Bs50_66iwDm0Qg_C1o3OlSBYxpfzAtWAHmOObBDUERMRjRvfdhQcBQm0Emwa4OPzr-yQaLpU5zmWmdlWQTJA5/s1600/beo-nias.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Beo Nias asal Sumatera Utara" border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN_5g_am0B7I04SMhrbyKW0iSZViOMju5RqNhWlnUPFES1_jjg4RNCxG4Bs50_66iwDm0Qg_C1o3OlSBYxpfzAtWAHmOObBDUERMRjRvfdhQcBQm0Emwa4OPzr-yQaLpU5zmWmdlWQTJA5/s200/beo-nias.jpg" title="BEO NIAS" width="200" /></a><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no;">Salah satu hewan khas yang berasal dari pulau Nias, Sumatera Utara adalah <b>Beo Nias</b>, yang merupakan subspecies burung beo. <i>Beo Nias</i> memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan burung beo lainnya dan terkenal pintar dalam menirukan berbagai ucapan manusia, sehingga banyak pencinta burung beo yang “naksir” terhadap burung ini. Namun sayangnya, populasi <u>Beo Nias</u> semakin sedikit hingga membuatnya menjadi langka. Burung ini sebenarnya dilindungi oleh undang-undang berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar Tahun 1931, Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/1970, Undang-undang No. 5 Tahun 1990, dan Peraturan pemerintah No. 7 Tahun 1999, namun pada kenyataanya Beo Nias lebih banyak ditemukan dalam sangkar ketimbang di habitat aslinya. Pemerintah telah menetapkan Beo Nias sebagai fauna ikon Sumatera Utara. Nama latin dari <i><u>Beo Nias</u></i> adalah <i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Gracula religiosa robusta. </span></i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-bidi-font-style: italic; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">Nama inggris untuk <b><u>Beo Nias</u></b> adalah Common Hill Myna.</span></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<h3>
<span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no; padding: 0cm;">CIRI FISIK BEO NIAS</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no;">Beo Nias</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no;"> masuk dalam kategori burung dengan ukuran sedang dengan panjang badan sekitar 39-41 cm. Seperti yang telah disinggung di atas, <u>Beo Nias</u> memiliki tubuh yang lebih besar dari beo lainya. Bagian kepala dari <i><u>Beo Nias</u></i> memiliki bulu yang pendek. Cuping telinga dari beo ini menyatu pada bagian belakang kepala yang menggelambir ke arah lehernya. Warna dari gelambir cuping ini terlihat mencolok dengan warna kuning cerah. Juga pada bagian kepalanya terdapat sepasang pial yang berwarna kuning yang letaknya berada pada sisi kepala. Warna mata berwarna cokelat gelap. Paruh Beo Nias berwarna oranye dengan sedikit kuning pada bagian ujungnya. Sebagian besar dari tubuh <b><i>Beo Nias</i></b> ditutup oleh bulu yang berwarna hitam pekat, dan sedikit warna putih pada bagian sayapnya. <b><u>Beo Nias</u></b> memiliki jari kaki yang sama dengan kebanyakan burung lainnya yaitu empat dengan posisi tiga jari kedepan dan satu kebelakang dengan ciri khas warna kuning. Burung ini hidup berkelompok atau berpasangan. <i>Beo Nias</i> membuat sarang dengan cara melubangi batang pohon yang tegak dan tinggi. Makanan dari <b><i><u>Beo Nias</u></i></b> adalah buah-buahan, namun burung ini sesekali memakan serangga kecil.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<h3>
<span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no; padding: 0cm;">HABITAT DAN PERSEBARAN BEO NIAS</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no;">Habitat asli dari <u>Beo Nias</u> berada pada pulau Nias dan sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Bangkaru, Pulau Tuangku dan Pulau Simo. Pada habitatnya, <b>Beo Nias</b> biasanya terdapat pada hutan dataran rendah hingga ketinggian 800 meter dpl.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<h3>
<span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-weight: bold; mso-border-alt: none windowtext 0cm; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no; padding: 0cm;">POPULASI DAN KONSERVASI BEO NIAS</span></h3>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-no-proof: no;">Populasi <b>Beo Nias</b> yang merupakan ikon Sumatera Utara kini semakin mengkhawatirkan. Populasinya semakin menurun. Burung ini kini semakin sulit untuk ditemui di alam bebas. Bahkan penemuan yang mengejutkan terjadi ketika dilakukan penelitian oleh IPB bersama Kementrian Kehutanan pada tahun 1996-1997 yang hanya menemukan 7 ekor <i>Beo Nias</i> saja. Pada masa penjajahan, pemerintah Indonesia bahkan pemerintah kolonial belanda telah melindungi satwa ini dengan harapan mengurangi resiko perburuan liar. Dengan dimasukkannya Beo Nias dalam Peraturan Perlindungan Binatang Liar Tahun 1931, Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/1970, Undang-undang No. 5 Tahun 1990, dan Peraturan pemerintah No. 7 Tahun 1999 diharapkan populasi <b><u>Beo Nias</u></b> akan membaik sehingga <b>Beo Nias</b> dapat dilestarikan. kesadaran kita akan pentingnya melindungi <i>Beo Nias</i> sangat diharapkan agar <i><u>Beo Nias</u></i> tidak berakhir sebagai kenangan.</span><span lang="IN"><o:p></o:p></span></div>
</div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7470953798032319179.post-56905534135667619772013-05-08T20:21:00.003+08:002013-05-08T20:21:47.398+08:00FLORA & FAUNA DI INDONESIA<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-size: 12pt;">Berbicara mengenai flora dan fauna, di negara kita Indonesia ada
banyak jenis flora dan fauna yang hidup dan tersebar dari ujung barat pulau
Sumatera hingga perbatasan paling timur pulau Papua. Masing-masing daerah
memiliki flora dan fauna tersendiri, burung Cendrawasih di Papua, Anoa di
Sulawesi, Komodo di Flores, bunga Rafflesia di Sumatera dan masih banyak
lagi. </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Beberapa flora dan
fauna telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai ikon bangsa, seperti bunga melati
sebagai Puspa Bangsa, bunga anggrek bulan sebagai Puspa Pesona, bunga patma
raksasa sebagai Puspa Langka, dan yang baru saja di nobatkan sebagai 7
keajaiban dunia yang baru yaitu komodo. Penyebaran flora dan fauna di Indonesia
dipengaruhi oleh iklim, relief bumi, keadaan alam, rintangan alam dan
pergerakan hewan. Sebagai contoh, beberapa jenis flora endemik Indonesia yang
dipengaruhi oleh faktor iklim yang antara lain berada pada: Hutan Musim yang
memiliki suhu udara tinggi serta perbedaan kondisi tumbuhan pada musim kemarau
dan hujan; Hutan Hujan Tropis yang terdapat pada daerah sekitar garis
khatulistiwa sehingga memperoleh sinar matahari sepanjang tahun dan memiliki
curah hujan yang tinggi; Sabana yang berupa padang rumput dengan pepohonan yang
bergerombol dengan mendapat curah hujan yang sedikit; Steppa yang merupakan
padang rumput luas serta memiliki curah hujan rendah; dan Hutan Mangrove atau
Bakau yang banyak terdapat dipesisir pantai yang berlumpur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Fauna Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok oleh</span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;"> Alfred Russel Wallace dan Max Wilhe</span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">l</span><span lang="IN" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">m Carl Weber</span><span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-size: 12pt;">, yaitu: Fauna Asiatis, Fauna
Australis, dan Fauna Peralihan atau asli Indonesia. Batas pengelompokan yang
mereka buat lebih dikenal dengan garis Wallace dan garis Weber. </span><span style="font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sebagai bangsa Indonesia, kita patut berbangga diri
dengan kekayaan alam yang kita punya. Blog ini mengajak kita sebagai bangsa
Indonesia untuk lebih mengenal keanekaragaman flora dan fauna yang kita miliki.
Sudah seharusnya kita melestarikan flora dan fauna endemik Indonesia agar kelak
anak cucu kita masih bisa menikmati kekayaan alam tersebut. Namun, masih banyak
pihak yang dengan sengaja merusak alam dan habitat flora dan fauna. Oleh karena
itu, tugas kita adalah menjaga flora dan fauna Indonesia agar tak berakhir
sebagai sejarah.<o:p></o:p></span></div>
Bernardhttp://www.blogger.com/profile/04361307532725745050noreply@blogger.com0